Kecerdasan Buatan dalam sistem tenaga

Penerapan Kecerdasan Buatan Dalam Sistem Tenaga

Saat ini peran Kecerdasan Buatan dalam sistem tenaga dan kecerdasan buatan dalam manajemen konstruksi terus berkembang, sejalan dengan semakin canggihnya teknologi dari masa ke masa. Sehingga, kecerdasan Buatan merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan sistem komputer, perangkat lunak, program, sistem tenaga listrik serta robot untuk berpikir cerdas layaknya manusia.

Kecerdasan Buatan atau disebut juga dengan Artificial Intelligence (AI) adalah suatu mesin yang manusia buat melalui algoritma pemrograman yang kompleks.

Apa Itu Kecerdasan Buatan

Apa sih sebenarnya Kecerdasan Buatan dalam sistem tenaga itu? Istilah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), pertama kali muncul pada 1956, namun kecerdasan buatan populer saat ini.

Hal demikian, karena peningkatan volume data, algoritma canggih, peningkatan daya serta penyimpanan komputasi. Pada awal 1950, riset kecerdasan buatan mengeksplorasi topik-topik seperti penyelesaian masalah dan metode simbolik.

Kemudian, pada 1960-an, Departemen Pertahanan AS mulai menaruh minat terhadap jenis pekerjaan ini, lalu melatih komputer-komputer untuk menirukan penalaran manusia yang mendasar.

Selain memiliki peran yang sangat membantu manusia, kecerdasan buatan juga kita kenal karena kehadirannya di dalam film-film fiksi ilmiah yang berkaitan dengan AI. Tentunya, hal tersebut menambah ketertarikan orang-orang terhadap kecerdasan buatan.

Artificial Intelligence sendiri tidak selalu berupa asisten virtual, seperti Jarvis pada film Iron Man atau dalam bentuk robot. Namun, AI memiliki peran lebih luas lagi, yaitu dapat manusia terapkan dalam berbagai hal dengan menekankan pada kecerdasan mesin yang dapat memberikan respons layaknya manusia.

Sekarang ini, sudah hampir semua perangkat komputer maupun teknologi modern menerapkan kecerdasan buatan. Seperti yang penjelasan sebelumnya, bahwa AI dapat kita rasakan saat menggunakan smartphone melalui asisten virtual Google atau Siri.

Kecerdasan buatan juga memiliki prediksi akan terus berkembang dan lebih cerdas. Begitupun kecerdasan buatan dalam sistem tenaga yang semakin memudahkan karena kecanggihannya yang akan terus berkembang.

Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

Sebelum membahas peran kecerdasan buatan dalam sistem tenaga ataupun kecerdasan buatan di pembelaaran mesin, sebaiknya kenali terlebih dahulu jenis-jenis AI. Kecerdasan buatan memiliki jenis yang berbeda-beda, berikut ini beberapa jenisnya yang umum kita gunakan:

1. Artificial Narrow Intelligence (ANI)

Artificial Narrow Intelligence (ANI) adalah jenis kecerdasan buatan yang paling banyak manusia pakai saat ini. Nama penyebutannya “Narrow“, karena memiliki fungsi yang terbatas. Manusia merancang Artificial Narrow Intelligent hanya untuk dapat mengerjakan satu tugas saja.

Meskipun hanya mampu mengerjakan satu tugas saja, namun hasil pekerjaan ANI memiliki garansi kualitas sangat baik dalam kehidupan masyarakat. Bahkan, Artificial Intelligence jenis ini dapat manusia terapkan dalam seluruh sektor kehidupan. Mulai dari memberi rekomendasi produk sampai memperkirakan cuaca.

2. Artificial General Intelligence (AGI)

Jenis kecerdasan buatan selanjutnya, yaitu Artificial General Intelligence atau AGI. AGI masih berupa suatu konsep saja, yaitu dapat tergambarkan sebagai suatu sistem yang dapat bekerja dengan level kognitif yang setara dengan manusia.

Adapun, sistem ini mencakup pemrosesan bahasa, pemrosesan gambar sampai fungsi pengambilan keputusan. Namun, dengan teknologi dan inovasi yang ada saat ini, rasanya penciptaan AGI masih sangat jauh.

3. Artificial Super Intelligence (ASI)

Jenis AI yang terakhir, yaitu Artificial Super Intelligence atau ASI. Apabila AGI bekerja dengan kognitif yang setara dengan manusia, ASI mampu melampaui hal tersebut.

ASI mampu mengambil keputusan, berpikir rasional sampai menciptakan temuan. Namun, sama halnya dengan AGI, ASI pun masih hanya berupa konsep kasar.

Penerapan Kecerdasan Buatan Dalam Sistem Tenaga

Bagaimana sih penerapan dan cara kerja kecerdasan buatan dalam sistem tenaga? Sistem Artificial Intelligence dapat beroperasi dengan menggabungkan beberapa data set besar. Data set tersebut manusia olah dengan algoritma tertentu untuk mendapatkan suatu pola pada data.

Setiap Artificial Intelligence memproses data, maka sistem akan menguji sekaligus mengukur performanya sendiri. Melalui pengukuran tersebut, sistem kemudian bekerja untuk selanjutnya memunculkan sebuah kemampuan baru.

Tidak sama seperti tenaga manusia, Artificial Intelligence tidak membutuhkan istirahat. Sehingga dapat mengerjakan banyak tugas sekaligus dalam waktu singkat.

Bahkan, dalam waktu bersamaan, AI juga akan terus meningkatkan kemampuan mereka. Sehingga, AI mampu mengerjakan tugas apapun yang diajarkan kepada mereka.

Kecerdasan buatan juga bisa manusia terapkan dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari bidang kesehatan, bahasa sampai seni. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan teknologi kecerdasan buatan dalam sistem tenaga:

1. Virtual Reality (VR)

Contoh penerapan kecerdasan buatan dalam sistem tenaga yang pertama yaitu Virtual Reality (VR). Ini merupakan teknologi yang mampu membuat individu berinteraksi secara nyata dengan objek imajinasi hasil simulasi komputer.

Biasanya, teknologi ini manusia gunakan sebagai alat bantu observasi di hampir seluruh bidang. Di dalam industri games, Virtual Reality juga kerap digunakan. Teknologi Virtual Reality yang disandingkan dengan kecerdasan buatan, nantinya akan bisa kita personalisasikan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Misalnya, penerapan Artificial Intelligence dalam teknologi VR secara imajiner bisa kita lihat dalam film Iron Man. Di dalam film tersebut, semua karakter film bisa hidup dan berinteraksi dengan data.

Jadi, selain memberikan visualisasi yang lebih hidup, pengadopsian kecerdasan buatan pada VR juga dapat dipersonalisasi mengikuti kebutuhan penggunanya.

2. Mobil Pintar

Penerapan teknologi kecerdasan buatan dalam sistem tenaga yang memudahkan aktivitas manusia bisa kita lihat dari mobil pintar. Belum lama ini booming di pasaran otomotif Indonesia, yaitu mobil pintar yang oleh perusahaan Tesla produksi.

Mobil pintar ini sudah dilengkapi dengan chip dengan teknologi kecerdasan buatan yang membuat mobil ini menjalankan beberapa sensor. Adapun beberapa sensor tersebut mampu menjalankan sistem radar untuk fitur autopilot.

Jika Anda pernah menonton film Knight Rider, pasti tidak asing Knight Industries Two Thousand (KITT). Mobil pintar yang bisa berbicara dan melakukan perintah dari pemiliknya, Michael Knight.

Kurang lebih, seperti itulah cara kerja kecerdasan buatan pada dunia otomotif. Pada umumnya, fungsi kecerdasan buatan pada mobil pintar ada dua.

Pertama, sebagai infotainment human-machine interface alias pendukung layanan digital, seperti gesture recognition, eye tracking, speech recognition, dan driver monitoring.

Kedua, advanced driver assistance systems (ADAS) yang memungkinkan kendaraan mengemudi secara otomatis atau kita kenal juga dengan istilah autopilot. Melalui kemampuan ini, kecerdasan buatan bekerja dengan pemanfaatan sensor, radar dan kamera.

3. Memaksimalkan Kamera Smartphone

Penerapan teknologi kecerdasan buatan dalam ponsel, yaitu pada kamera bokeh. Pada awalnya, efek bokeh hanya tersedia saat menggunakan kamera profesional.

Melalui teknologi kecerdasan buatan, ponsel bisa meningkatkan kemampuan lensa ponsel dalam memotret, mendeteksi objek foto, merekam dan memaksimalkan sejumlah pengaturan lain. Sehingga, kamera dapat menghasilkan tangkapan yang terlihat berkualitas.

Dengan kecanggihan tersebut, akan membuat orang-orang tidak perlu repot-repot lagi membawa kamera saat bepergian.

4. Algoritma Pencarian Prediktif Google

Google juga sudah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk memberikan rekomendasi konten bacaan dan situs-situs hiburan yang sesuai dengan keinginan Anda.

Saat Anda melakukan penelusuran di Google, pasti secara otomatis Anda akan melihat beberapa istilah penelusuran. Itu merupakan fitur Pelengkapan Otomatis Google yang menunjukkan prediksi saat Anda mengetik istilah penelusuran karakter demi karakter.

Di balik mesin pencarian terkemuka, Google menggunakan kombinasi teknologi, termasuk Neural Networks, Machine Learning, Deep Learning, dan Artificial Intelligence.

Demikianlah ulasan dari Article Void mengenai penerapan kecerdasan buatan dalam sistem tenaga. Sebenarnya masih banyak lagi contoh penerapan AI dalam memudahkan aktivitas manusia.