window dressing saham

Mengenal Fenomena Window Dressing Saham dalam Investasi

Sebelum akhirnya memutuskan terjun dalam dunia saham, banyak sekali istilah yang harus Anda pelajari. Contohnya window dressing saham atau saham golden cross. Bagi investor ulung, istilah ini sudah akrab di telinga. Bagi pemula, tentu menjadi pertanyaan besar. Apa sebenarnya arti dari fenomena window dressing saham? Lalu apa yang harus dilakukan saat fenomena ini terjadi?

Mengutip dari banyak sumber, arti window dressing saham adalah event yang digunakan manajer investasi untuk merapikan portofolio dengan maksud menarik minat investor baru.

Fenomena window dressing saham memungkinkan terjadinya peningkatan harga saham pada bursa efek. Hal inilah yang menjadi kesempatan bagi pelaku window dressing seperti manajer keuangan, dan perusahaan sekuritas untuk memperbaiki portofolio mereka masing-masing.

Pada umumnya, fenomena window dressing muncul setiap tiga bulan sekali. Namun tak jarang terjadi setiap akhir tahun, contohnya saja Desember 2022 kemarin. Window dressing pada bulan Desember, mengakibatkan harga saham melambung tinggi sampai bulan Januari. Investor biasanya menyebutnya dengan january effect.

Ada beberapa faktor yang akhirnya menciptakan window dressing, contohnya adalah prediksi atau ekspektasi dari orang-orang, dan strategi manajer investasi untuk memperbaiki portofolio mereka sebagai penutup tahun.

Supaya lebih mudah memahami bagaimana window dressing bekerja, mari kita ilustrasikan dengan cerita berikut.

Pada penghujung tahun 2022 lalu, perusahaan ABC bertanggung jawab menghasilkan laporan keuangan yang baik. Untuk itu, mereka melakukan window dressing dengan tiba-tiba memiliki modal tunai berjumlah besar, sehingga perusahaannya terlihat lebih likuid.

Dengan cara ini, perusahaan ABC dapat membayar pinjaman dan membagikan dividen kepada investor. Tujuan utamanya adalah meningkatkan citra perusahaan, dengan maksud menarik investor baru di tahun berikutnya.

Meskipun terkesan palsu, window dressing bukan sesuatu yang menyalahi aturan hukum. Sehingga sah-sah saja apabila perusahaan melakukan ini sebagai strateginya untuk memperbaiki laporan akhir tahun.

Setelah tahu apa arti saham ini, selanjutnya apa yang harus Anda lakukan saat fenomena ini terjadi? Ada sejumlah tips memanfaatkan window dressing saham dengan maksimal. Mari simak penjelasan berikut.

Maksimalkan Window Dressing Saham dengan Tips Berikut

Saat terjadi window dressing saham, investor harus pandai memaksimalkan keadaan dengan maksud mendapatkan keuntungan. Namun bagaimana caranya? Mari simak tips memaksimalkan window dressing saham berikut ini!

1. Fokus Pada Saham yang Sedang Uptrend

Tips pertama, pusatkan perhatian Anda pada saham yang sedang mengalami uptrend atau kenaikan harga saja. Saham uptrend di akhir tahun menunjukkan bahwa saham tersebut sedang jadi incaran manajer investasi.

Mereka menggunakannya dengan tujuan memperbaiki portofolio supaya lebih menarik. Karenanya, Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk ikut melakukan pembelian saham tersebut sebelum harganya melambung terlalu tinggi.

2. Jangan Abaikan Likuiditas Perdagangan

Saat mendapati fenomena window dressing saham, jangan hanya fokus mencari keuntungan saja, hingga akhirnya ceroboh ketika membeli saham. Perlu Anda ketahui, pada umumnya harga saham mengalami uptrend setiap kali window dressing, namun tidak semua saham yang uptrend tersebut jadi incaran manajer investasi.

Supaya tidak ceroboh membeli, dan berakhir dengan kerugian, Anda bisa memperhatikan likuiditas perdagangan. Saham yang menjadi incaran manajer investasi saat window dressing, adalah saham dengan likuiditas tinggi. Biasanya saham lapis atau atau blue chip, dan saham lapis dua atau middle cap.

3. Saham Blue Chip Supaya Lebih Untung

Ini berkaitan dengan tips sebelumnya, yaitu memperhatikan likuiditas perdagangan. Umumnya, saham dengan likuiditas yang tinggi adalah saham kategori daftar blue chip. Karena itu, Anda bisa langsung fokus pada saham kategori ini saja, tak perlu membuang waktu untuk menganalisa saham lainnya.

Saham blue chip adalah kategori saham yang memiliki pengaruh besar, atau pendorong utama dalam indeks bursa saham. Biasanya terdiri atas perusahaan dengan kapitalisasi bernilai besar, bahkan mencapai angka Rp. 10 triliun.

Karena datangnya dari perusahaan bernilai besar, maka likuiditas saham blue chip sudah dipastikan bagus. Pada bursa saham Indonesia, indeks saham blue chip adalah LQ45, artinya kestabilannya terjadi dengan sangat baik.

Tidak mudah bagi investor untuk melakukan monopoli atau manipulasi harga saham dengan tingkat kestabilan yang tinggi. Jadi, saat terjadi window dressing di akhir tahun, Anda bisa fokus pada saham kategori blue chip saja.

Perlu Anda ketahui juga bahwa rata-rata harga saham blue chip lebih mahal daripada harga biasanya. Ditambah lagi fenomena window dressing, dipastikan harganya lebih mahal dari hari-hari biasa. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan modal yang cukup untuk memulai pertarungan.

4. Jangan Asal Beli, Perhitungkan Harga dengan Cermat

Tips memanfaatkan window dressing berikutnya berkaitan dengan harga. Sering kali, persoalan harga membawa investor menghadapi kerugian, alih-alih untung. Kesalahan ini terjadi saat mereka membeli saham yang harganya sudah terlalu tinggi.

Lantas bagaimana solusinya? Jawabannya adalah analisa. Meskipun sedang berada dalam window dressing, bukan berarti Anda boleh melupakan analisa, baik itu teknikal maupun fundamental.

Hasil analisa berguna untuk menilai apakah harga saham sudah menyentuh overvauled, atau masih undervalued. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Anda bisa memutuskan untuk membelinya, atau melepaskannya saja.

Alternatif lain untuk memudahkan dalam memilih saham adalah melihat portofolio manajer investasi. Pada dasarnya, window dressing adalah strategi manajer investasi untuk memperbaiki portofolio perusahaan mereka.

Saham yang mengalami kenaikan saat window dressing umumnya adalah saham milik manajer investasi, karena pada dasarnya mereka yang menciptakan kenaikan harga pada pasar.

Oleh karena itu, Anda bisa melihat saham apa saja yang dibeli oleh manajer investasi. Informasi terkait ini biasanya terdapat pada order book untuk mengetahui perusahaan sekuritas mana saja yang melakukan transaksi.

5.  Perhatikan Prospek Perusahaan

Selain memperhatikan harga, Anda juga harus melakukan analisa untuk memprediksi prospek perusahaan kedepannya. Ini menjadi tugas yang penting karena menentukan keuntungan dari perdagangan saham yang Anda lakukan.

Sebagaimana aturan yang berlaku, bahwa keuntungan investor tergantung dari pertumbuhan atau prospek perusahaan. Semakin bagus prospeknya, tentu nilai keuntungan semakin besar, dan begitu sebaliknya.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan analisa prospek perusahaan guna mengurangi resiko kerugian di masa depan.

6.  Alokasikan Dana Sesuai Kebutuhan Saja

Munculnya fenomena window dressing saham bukan untuk berburu secara massal. Sebagai investor, Anda harus bijak menggunakan dana sesuai kebutuhan saja.

Meskipun harga saham meningkat saat window dressing, tidak ada jaminan pasti Anda mendapatkan keuntungan darinya. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh dana dengan maksud memaksimalkan window dressing.

7. Jangan Investasi Tanpa Target

Tips selanjutnya adalah menetapkan target keuntungan. Berapa persen yang ingin Anda dapatkan? Pada saat harga saham sudah melewati target yang Anda tetapkan, Anda bisa menjualnya sehingga memperoleh keuntungan.

Hati-hati dengan sifat tamak. Tidak sedikit investor yang mengalami kerugian besar akibat bersifat tamak, ingin membeli semua saham ketika window dressing terjadi.

Akibatnya, mereka harus menelan kerugian, jauh sekali dari kata untung. Karena itu articlevoid menyarankan, pastikan Anda mampu menjadi investor yang bijak supaya bisa memaksimalkan fenomena window dressing saham dengan meraup keuntungan.