kekurangan mobil listrik

Berniat Membeli Mobil Listrik? Ketahui Kekurangan Mobil Listrik Terlebih Dahulu

Belakangan ini, mobil listrik menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya, mobil listrik dinilai memiliki banyak keunggulan atau kelebihan mobil listrik, salah satunya adalah lebih ramah lingkungan. Meski dinilai lebih unggul, ada loh kekurangan mobil listrik yang perlu Anda ketahui.

Kekurangan Mobil Listrik

Mobil listrik memang terkenal dengan mobil yang ramah lingkungan. Namun, di balik semua itu, mobil listrik tentu ada kekurangannya. Nah, kekurangan inilah yang perlu Anda pertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.

1. Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPKLU) Masih Terbatas

Pengisian daya baterai untuk mobil listrik memang lebih murah jika Anda bandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM). Namun, apalah artinya jika stasiun pengisiannya masihlah terbatas. Pasalnya, dalam kondisi baterai low di tengah jalan, pengisian daya di SPKLU adalah salah solusi utamanya.

SPKLU hanya bisa Anda temukan di kota besar saja, seperti Jakarta. Itupun hanya ada di beberapa titik tertenu, fasilitas ini baru bisa Anda temukan.

Kekurangan yang satu ini, tentu saja menjadi bahan pertimbangan jika Anda suka berpergian ke luar kota. Pasalnya, belum tentu di kota yang Anda kunjungi ada SPKLU.

Bukan hanya itu saja, belum tersedianya SPKLU yang merata ini, tentu harus menjadi bahan pertimbangan bagi Anda yang tinggal jauh dari perkotaan. Hal ini tentu saja, pengisian baterai hanya bisa Anda lakukan di rumah saja, dan itu bisa membuat khawatir saat Anda sedang berpergian, dan tiba-tiba baterai low.

2. Pengisian Daya Membutuhkan Waktu Lama

Kekurangan lain yang menjadi kelemahan mobil listrik adalah waktu pengisian daya baterai yang masih terbilang lama. Walau ada metode fast charging, tentu masih kalah cepat dengan pengisian BBM di SPBU.

Mau buktinya? Butuh waktu sekitar 10 menit saja untuk mengisi BBM di SPBU, dan itu mungkin yang paling lama ya.

Nah, jika Anda mengisi daya baterai mobil listrik di SPKLU, paling cepat itu sekitar 30 menit, dan itu sudah pakai mode fast charging ya serta biaya yang lebih tinggi. Jika dengan  mode standar, Anda butuh waktu yang lebih lama yaitu sekitar 4-5 jam.

Belum lagi charger mobil listrik pengisian daya di rumah atau home charging. Tentu Anda harus memiliki stok kesabaran yang besar ya. Hal ini karena mengisi daya di rumah adalah yang paling lama. Butuh sekitar 17 jam agar baterai terisi kembali.

Dengan waktu pengisian daya yang cukup lama ini, mobil listrik tidak tidak akan cocok untuk Anda yang memiliki mobilitas yang tinggi. Pemakaian daya baterai pasti akan lebih cepat habis, dan Anda harus mengisinya kembali, dan hal tersebut tentu tidak efisien dalam hal waktu.

3. Pengeluaran Biaya Listrik Lebih Besar

Tidak selamanya bukan Anda mengandalkan SPKLU untuk mengisi daya baterai mobil listrik. Pasti ada kalanya Anda mengisi daya baterainya di rumah.

Untuk itu, bagi Anda yang memiliki keinginan untuk memiliki mobil listrik, Anda harus mempertiimbangkan biaya listrik rumah Anda perbulannya.

Walau, dalam perhitungan, pengisian daya baterai di rumah lebih murah yaitu sekitar Rp. 1.444/ 1kWh, daripada pengisian daya baterai di SPKLU, yang mana sekitar Rp. 1.650 hingga Rp. 2.466 / 1 kWh, Anda tentu harus mempertimbangkan besaran daya listriknya.

Agar Anda bisa mengisi daya baterai mobil listrik di rumah, setidaknya, daya listrik rumah Anda sebaiknya sekitar 2.200 hingga 3.500 VA. Yang mana itu pun harus Anda sesuaikan dengan kapasitas daya listrik dari baterainya sendiri.

Besarnya daya listrik yang Anda butuhkan tentu menjadi sebuah PR besar. Di sini, jika daya listrik rumah Anda belum mencapai besarnya daya yang dibutuhkan sudah jelas Anda harus menaikkan daya listrik rumah. Di mana hal tersebut tentu butuh biaya yang tidak sedikit.

Ditambah dengan biaya listrik bulanan yang perlu Anda keluarkan, pasti lebih banyak lagi. Tarif dasar listrik dengan daya 1.300- 2.200 VA sebesar Rp. 1.444,70/kWh, dan daya 3.500 VA dan seterusnya sebesar 1.699,53/kWh.

Coba hitung biaya listrik yang Anda keluarkan. Per chargenya, baterai membutuhkan sekitar 38 kWh agar baterai penuh. Kemudian, kalikan dengan harga tarif dasar listrik, dan berapa kali Anda charge mobil listrik di rumah.

Hitung juga, perangkat elektronik yang membutuhkan listrik di rumah. Jangan lupa juga pajak penggunaan listrik yang juga harus Anda bayar.

Bila Anda hitung, pasti biaya atau anggaran yang perlu Anda keluarkan tidaklah sedikit bukan?

4. Harga Mobil Listrik Mahal

Di Indonesia, harga mobil listrik masihlah terbilang mahal bila Anda bandingkan dengan mobil konvensional yang kebanyakan orang gunakan. Harga mobil listrik sendiri mulai dari 238 juta hingga 1 miliar lebih, dan tergantung brand ya. Kenapa begitu ya?

Harga mobil listrik yang mahal tentu ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Pertama, dari segi komponennya, harga komponen mobil listrik itu harganya tinggi ya, sebut saja baterai.

Belum lagi, masih ada ketersediaan yang terbatas dalam hal produksi. Mau tidak mau ada berapa komponen yang perlu diimpor dari luar negeri. Anda pasti sudah bisa menebak, harganya lebih tinggi lagi.

5. Harga Baterai Mobil Listrik Mahal

Seperti yang Anda ketahui, mobil listrik menggunakan baterai untuk menyimpan energi listrik. Nah, baterai mobil listrik biasanya bergaransi 8 sampai 10 tahun. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, baterai akan mengalami penurunan fungsi, apalagi jika Anda tidak merawatnya dengan baik.

Saat baterai sudah tidak berfungsi dengan baik, secara otomatis, Anda harus menggantinya dengan yang baru, karena baterai tidak bisa diservice.

Perlu Anda ketahui, meski bisa berusia sampai 10 tahun atau 160 ribu kilometer, baterai adalah salah satu komponen mobil listrik yang harganya mahal. Jadi, saat Anda tidak mempersiapkan budget penggantian baterai dari awal, tentu akan memberatkan Anda.

6. Belum Tersedia Banyak Bengkel Mobil Listrik

Keterbatasan bengkel untuk mobil listrik juga menjadi salah satu hambatan dari mobil listrik di Indonesia. Hal ini tentu menyulitkan Anda saat mobil Anda tiba-tiba ada masalah. Dalam hal ini tentu Anda tidak boleh asal ke bengkel umum seperti bengkel mobil konvensional.

Bila terjadi kendala pada mobil listrik Anda, jalan satu-satunya tentu harus dibawa ke bengkel resminya. Biasanya lokasinya menyatu atau bersebelahan dengan dealer mobil listriknya.

Ini tentu saja, penanganan atau perbaikan mobil ini tentu berbeda. Perbaikan tentu harus diakukan oleh yang sudah berpengalaman dalam service mobil listrik. Bengkel resmi tentu saja memiliki montir yang berpengalaman dan mengerti seluk-beluk mobil listrik.

Apalagi jika berkaitan dengan penggantian komponen mobil listrik. Seperti yang dijelaskan di atas, komponen mobil listrik tidak semuanya dari Indonesia, pasti ada beberapa komponen yang harus diimpor.

Untuk mendapatkan komponen yang baru, tentu Anda harus memesannya di bengkel resminya. Tujuannya tentu agar Anda mendapatkan komponen baru yang asli atau original, serta sesuai dengan merk dan tipe mobil.

Itulah sederet kekurangan mobil listrik yang telah Article Void rangkum. Dari keenam kekurangannya, masihkah Anda tertarik untuk memiliki dan menggunakan mobil listrik?